Kalau digambarkan, maka sebenarnya kebutuhan modal riil manufaktur bukanlah dari perhitungan omzet (revenue) dikurangi net profit. Namun, dari perputaran Raw Material ditambah beban, pajak, bunga bank, biaya tenaga kerja, dan beban-beban lainnya selama periode pembayaran hutang usaha tersebut.
Besar kecilnya jumlah modal riil yang dibutuhkan sangat tergantung pada kecepatan perputaran usaha. Dengan arti lain, semakin cepat suatu manufaktur bisa membeli, memproduksi, dan menjual. Maka makin minimlah jumlah kebutuhan modal riil-nya.
Untuk mudahnya, kami berikan contoh seperti ini:
Ada 2 perusahaan, yaitu PT. Example Tbk dan PT. Study Case Tbk. Masing-masing perusahaan tersebut memiliki penjualan yang sama, COGS yang sama, bidang usaha yang sama. Pendek kata, semuanya sama, kecuali inventory turnovernya. Baik Turnover pada Raw Material, Work-In-Process, maupun Finished-Goods.
Berikut perbandingan kedua perusahaan tersebut pada laporan keuangan mereka per Desember tahun 2012:
Dari Tabel perbandingan diatas, satu-satunya yang berbeda hanyalah turnover-nya.
Lalu perusahaan manakah yang paling minim modalnya? Perusahaan manakah yang hanya memerlukan modal paling sedikit untuk menghasilkan Net Profit 100 Juta?
Untuk menentukan hal tersebut, kita hitung kebutuhan modal riil kedua perusahaan tersebut. Ingat, bahwa modal yang dibutuhkan kedua perusahaan tersebut bukanlah 800 Juta, tapi jauh lebih rendah dari itu.
Dengan Net Profit sama-sama 100 Juta, menurut Anda mana perusahaan yang paling baik, paling menguntungkan?
Tentu PT Study Case Tbk yang paling menguntungkan, karena hanya memerlukan 425 Juta untuk mendapatkan 100 Juta dalam jangka waktu 1 tahun. Sementara PT Example Tbk memerlukan 650 Juta untuk menghasilkan 100 Juta dalam jangka waktu yang sama.
Bahkan seandainya pun seluruh tenaga kerja langsung PT Example Tbk mau bekerja tanpa dibayar satu sen pun, maka tetap saja masih lebih minim kebutuhan modal PT Study Case Tbk.
Jadi, daripada manajemen pabrik berusaha membayar minim tenaga buruh/operator, supervisor, dsb. Maka, sebenarnya masih jauh lebih menguntungkan, jaaauuuuhhh lebih “hemat” jika manajemen pabrik mampu mempercepat inventory turnover-nya.
Silahkan hubungi konsultan terdekat untuk membantu pabrik Anda meningkatkan turnover-nya. Jika dalam waktu setahun tak juga nampak perubahan berarti, silahkan hubungi Integra.
Salam,